Sebuah Dilema Setelah Sarjana: Pilih Magang Lagi atau Kerja Tetap?

oleh - Juni 17, 2021

 

Dilema setelah sarjana
[UNSPLASH.COM]


Setelah lama gak berkabar selama jutaan purnama di sini, singkatnya, gue udah lulus kuliah. Gue lulus kuliah dengan penuh penyesalan. Tentunya karena waktu-waktu itu begitu sibuk. Di mana gue harus ngurus beragam berkas untuk skripsi, dan juga hang-out bareng kawan-kawan SD. Jadi, belum punya banyak waktu buat nulis di sini. 

Hari itu, tanggal 26 November 2020, beberapa hari setelah ulang tahun gue. Malam hari sebelumnya, gue gak bisa tidur dengan tenang. Heran sendiri jadinya, harusnya kan tenang saat mau menyandang gelar S.I.Kom alias Sarjana Ilmu Komunikasi. Ada rasa terharu, senang, dan gemeredeg begitu gue melihat jubah toga yang tergantung di hanger.  Rasanya masih gak percaya sama sekali, lima tahun ternyata waktu yang sebentar. Tambah terharu lagi disaat gue ingat-ingat apa aja yang terjadi di bulan-bulan sebelumnya. Bimbingan dengan dosen di kampus langsung, di rumahnya, hingga bimbingan online sampai curhat-curhatan bareng teman-teman soal skripsi. Gak kerasa, di hari itu semuanya sirna. 

Gak ada lagi minta tanda tangan, ngurus berkas, revisi, pokoknya hidup gue terasa adem ayem aja. Tapi heran, pikiran di otak gue tetap gak mau pergi. Mungkin karena sebenarnya wisuda adalah sebuah gerbang awal. Gerbang selamat datang, untuk menghadapi pelajaran dan ujian kehidupan yang sebenarnya. 

Di pagi harinya gue bangun jam 4 pagi. Di waktu Subuh, gak ada henti-hentinya gue merasa terharu terhadap apa yang gue jalani selama ini. Ternyata, gue bisa juga melewatinya dengan damai, tenang. Badan gue sehat wal afiat dan gak kurang satupun. Dengan semangat, gue langsung pakai kebaya serta toga yang malam harinya terus gue pandangi. Mengingat acara wisuda online dimulai jam 10 pagi, dan calon wisudawan harus login mulai dari jam 9. 

Setelah rempong-rempongan perihal make-up dan segala persiapannya, acara tersebut pun dimulai jam 10 lewat. Sebelum wisuda, gue sempatkan untuk selfie, mumpung lagi momennya. Gak lama kemudian, ada beberapa pesan dari teman-teman dan juga sepupu gue yang ngucapin selamat. Beneran, rasanya gak percaya sama sekali. Acara wisuda selesai jam 3 sore. Tentunya, gue gak mau ketinggalkan buat mengabadikan momen wisuda. Ini dia foto-foto yang paling gue suka:

Sudah resmi jadi sarjana: wellcome to the jungle!

Setelah sesi foto selesai.
Sorenya, beberapa teman SD datang ke rumah buat ikut ngeramein acara wisudaan gue. Gak lupa malamnya, kami berempat makan bareng di salah satu rumah makan ayam geprek dekat rumah. Setelah itu pun, gue masih sempetin waktu buat vidcall-an sama sahabat-sahabat gue semasa SMA . 

Udah resmi jadi sarjana, lalu apa?

Pikiran itu semakin menghantui gue dari hari ke hari. Yang tadinya Mama gue gak begitu rewel soal masalah kerja, pelan-pelan dia mulai makin rajin soal lamaran kerja. Kebanyakan lamaran kerja yang gue kirim infonya berasal dari IG. Singkat cerita, di akhir bulan Februari lalu, gue dapat pencerahan. Gue memberanikan diri buat ngambil kesempatan untuk kembali magang. Kali ini berbayar, dan gue ada di posisi yang gue paling idam-idamkan: Content Writer.

Tanggung Jawab Magang Kedua
Di magang yang kedua kalinya ini, gue berkesempatan magang di salah satu perusahaan start-up yang bergerak di industri digital marketing. Berlokasi di kota gue, Bogor. NHD Creative namanya. Kali ini gue bertugas buat bikin konten dan caption akun instagram @nasgorbang_ali dan juga @highanddry.cc. Ini dia tanggung jawab yang gue kerjakan:

1. Bikin caption IG dan mengunggahnya lewat aplikasi Later.

2. Merencanakan konten tulisan yang bakal tampil dalam feed Instagram @highanddry.cc.

3. Melakukan riset dengan mencari referensi tambahan buat caption. Riset di sini artinya luas, bisa riset untuk tambahan bahan konten sampai inspirasi waktu bikin caption

4. Mencari info-info pop culture yang lagi tren saat ini. Ini berguna buat bahan konten features yang baru-baru ini mulai digarap. 

Berbagai Pengalaman Baru Yang Gue Rasakan
Berbeda sama magang sebelumnya, magang kali benar-benar bikin gue banyak mengalami beberapa pengalaman baru, yaitu:

1. Karena caption akun yang gue pegang merupakan usahan kedai kopi dan kuliner, gue jadi punya wawasan yang lebih luas soal kedua industri tersebut. Gue berkenalan dengan beragam jenis kopi, seluk-beluknya, juga nama-nama menu olahannya sampai proses pembuatannya. 

2. Punya teman baru yang lebih berpengalaman dalam dunia kerja.

3. Lebih bisa melihat lebih dekat mengenai proses berwirausaha. Kalau di magang kemarin, gue bisa ikut merasakan jadi pegawai perusahaan, kali ini beda. Gue jadi bisa ikut merasakan gimana rasanya membangun usaha secara perlahan, khususnya lewat digital marketing

4. Semakin terinspirasi buat bikin usaha kreatif suatu hari nanti.

5. Bisa merasakan rasanya beli barang dengan uang sendiri. Beneran, ini pengalaman pertama gue punya uang yang benar-benar gue dapat dari hasil keringat sendiri. Bahkan, gue juga berhasil buat memuni wishlist pertama gue di tahun ini.

Namun, di balik semua hal tersebut, orangtua gue masih tetap mewanti-wanti gue untuk mencari pekerjaan yang lebih 'mapan'. Padahal, buat cari kerjaan tetap juga gak semudah itu. Sejauh ini, lamaran pekerjaan lain yang gue lihat selalu membutuhkan pengalaman minimal 1 tahun. Akhirnya, sebuah dilema besar muncul dalam hidup gue. Tetap lanjut, atau pilih kerjaan dengan gaji yang lebih besar? Sampai sekarang pun, gue masih mengalaminya. Gue juga masih bingung untuk milih salah satu diantaranya. Walaupun sebenarnya kata hati gue bilang gue mau tetap lanjut magang dan menekuni hal yang selama ini bikin gue enjoy ini. 

Tips Menghadapi Dilema Magang Atau Kerja
Meskipun gue sendiri masing bingung menghadapi dilema ini, gue punya beberapa tips untuk menghadapinya. Minimal untuk mengurangi tekanannya. Ini dia, introver:

1. Bikin CV (kreatif) semenarik mungkin. 

2. Tetap cari lowongan kerja via medsos atau website lowongan kerja online.

3. Persiapkan berkas-berkas lamaran kerja secara lengkap. Jangan lupa buat kembali re-check kalau-kalau ada berkas yang kurang.

4. Jangan ragu buat melamar magang, kerja tetap atau bahkan semuanya. Keduanya sama-sama punya peluang buat membangun karir kita, kok.

5. Kalau dapat panggilan, jangan ragu buat ngambilnya ya introver. Coba aja dulu, sekalipun magang. Mana tahu, nanti gajinya bisa setara sama pegawai tetap kan. Hehehe. 

6. Saat bingung memilih antara keduanya, coba deh buat tetap ngikutin kata hati. Jangan lupa juga soal mimpi yang selama ini pengen banget diwujudkan. Selain itu, tetap berdoa buat dikasih petunjuk yang terbaik.

7. Setelah tahu harus ke mana, jangan lupa buat mantapkan hati buat melakukan tanggung jawab yang diemban.

Kesimpulan
Setelah berhasil melewati ujian skripsi, wisuda jadi hadiah yang terindah. Perasaan lega karena udah berhasil melewati semuanya pasti memenuhi kepala. Tapi semuanya hanya awal. Nyatanya, kehidupan yang asli baru aja di mulai. Tekanan soal karir mulai datang dari berbagai arah, entah dari orang tua, atau bahkan dari teman-teman kita sendiri. Begitu juga soal dilemanya. Sebingung-bingungnya kita, hidup kita tetap berjalan. Karena sejatinya, "ujian" itu gak pernah menunggu kita siap. Maka, selamat datang ke rimba kehidupan ya, introver. Selamat menikmati masa muda!


Baca Juga

2 komentar

  1. ikut seneng aku mba Tisha.
    jadi keinget waktu aku kuliah dulu..
    kalau pas sidang proposal aja udah deg-degan dan parahnya pas beberapa hari mau ujian sidang, aku sampe ga enak makan, hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget Mbak. Aku juga ngalamin hal yang sama. Sampe ada hari di mana aku bener-bener putus asa dan gak pengen ngapa-ngapain. Hehe, syukurnya semuanya udah berlalu.

      Hapus

Apa yang ada dipikiranmu?. Yuk, sharing bareng!. Komentar yang dikirim akan dimoderasi terlebih dahulu oleh tuan rumah. Silahkan sertakan link blogmu (jika punya). Terima kasih telah berkunjung! ♥