Asam manisnya hidup anak Introver dalam Keluarga

oleh - Maret 11, 2019

Anak introver di keluarga.
[BLMOMMY.COM]
Harta yang paling berharga
Adalah keluarga
Istana yang paling indah
Adalah keluarga~

Suatu kutipan lirik dari lagu sinetron Keluarga Cemara yang mungkin gak akan pernah kita lupakan. Bahkan mungkin bakal selalu terngiang kalau kita ngomongin soal keluarga.

Saat pertama kali kita membuka mata dan lahir ke dunia, yang pertama kali kita lihat adalah keluarga. Bisa dibilang, keluarga adalah sekolah pertama tempat kita belajar hal-hal yang lazim adanya di sekitar kita. Kita belajar berbicara, berjalan dan lain-lain. Bahkan hingga pelajaran yang gak pernah kita dapatkan di sekolah sekalipun, semuanya ada di keluarga. Ikatan darah yang mengalir mempererat hubungan kita dengan  anggota keluarga yang lain. Makanya, keluarga punya kekuatan yang besar banget buat perkembangan mental, fisik hingga kepribadian seorang individu.

Gue terlahir di sebuah keluarga kelas menengah. Keluarga gue bisa dibilang agak lucu, karena orang tua gue punya latar belakang yang berbeda. Terutama latar belakang budaya. Ibu gue lahir di Purworejo, sementara Bapak gue lahir di Gorontalo. Selain itu, sejak gue kecil keadaan memaksa kami buat hidup nomaden. Jadilah, keluarga kami tambah lucu karena nilai budaya diluar budaya keluarga kami banyak yang masuk.

Nilai-nilai itulah yang kemudian mempengaruhi kepribadian gue, hingga sekarang. 

Mulai dari cara gue bicara, cara gue bersikap, hingga gue bisa jadi pribadi yang pendiam kayak gini. Gue pun masih meyakini kalau kekuatan ikatan keluarga gak bisa tergantikan oleh apapuun.

Seperti apa sih introver sebagai anak dalam keluarga?

Menurut Introvert, Dear anak introver bakal menunjukkan sikap sebagai berikut:

  • Anak introver punya dunianya sendiri
Anak introver kayak kita suka banget melakukan sesuatu yang imajinatif. Main komputer, bongkar pasang, membaca dan mengganbar. Bener gak tuh, gengs?. Kita bakalan memilih untuk main sama satu atau dua orang bahkan sendirian. Alasannya, karena kita memang menyukainya, kan?.

  • Mengikutsertakan aspek kehidupan yang lebih dalam
Kebanyakan dari mereka suka bertanya-tanya. Tentang kejadian suatu hal, latar belakangnya, dan lain-lain. Rasanya kayak pengen tahu segala hal, deh kalau mampu. Gak jarang juga, mereka pengen memahami dirinya, dam apa yang ada di selitarnya lebih lanjut. 

  • Mengamati terlebih dahulu
Saat mau belajar buat melakukan sesuatu, kita yang introver bakal mengamatinya terlebih dahulu. Kalau udah yakin, barulah kita memulai sesuatu. Memang, cara kita memproses sesuatu gak secepat harapan orang. Tapi karena banyak mengamati, kita bisa lebih paham loh. 

  • Membuat keputusan berdasarkan nilai yang ada dalam dirinya
Mungkin ini bakal jadi satu kelebihan kita yang introver. Kita gak akan dengan mudah mengikuti standar yang ada di  lingkungan tempat kita berada. Karena kita memiliki nilai tersendiri yang kita jadikan sebagai patokan kita dalam memilih sesuatu. 

  • Saat udah nyaman sama seseorang, bakal leluasa ngomong
Intover sama sekali berbeda dengan orang yang pemalu. Singkatnya, kita yang introver itu hanya malu diawalnya aja. Kalau udah akrab kita bakal bisa cerita dengan leluasa. Entah itu basa-basi, ngomongin soal kehidupan keluarga bahkan hal-hal yang rahasia. 

  • Agak sulit dalam berkelompok
Terbiasa dan emang lebih nyamann dengan lingkungan yang jumlah orangnya sedikit, bikin kita agak lemah dalam berkelompok. Apalagi, kalau jumlah kelompok bermain kita lebih dari 10 orang. Namun hal ini tentunya bisa jadi tantangan yang dapat memberi kesempatan yang besar buat mengembangkan diri kita sendiri. Yeah!. 

  • Bergaul dengan cara yang berbeda

Mungkin anak introver kayak kita gak akan bergaul dengan aktif dan terus menerus ada di kelompok bermain kita. Kita bakal butuh waktu sejenak buat rehat dan mengisi energi buat kembali bergabung lagi. Namun seringkali, kalau udah cocok sama seseorang, hubungan kita sama orang itu bisa berlangsung lama samapi bertahun-tahun, loh.

Asam manis kehidupan anak introver di dalam keluarga

Berikut ini asam manisnya kehidupan anak introver, berdasarkan pengalaman yang gue alami selama ini:

  • Banyak memendam perasaan dan keinginan
Dalam pertumbuhan, anak introver mungkin bakal banyak memendam soal perasaan dan juga keinginan. Waktu kecil, mungkin orangtua gue bakal dengan mudah menuruti apa yang gue mau. Tapi saat beranjak dewasa, gue mulai ngurangin kadar gue dalam minta sesuatu. Terlebih, gue udah punya adik sekarang. Gue juga lebih banyak memendam. Alasannya karena udah mulai bisa membaca kondisi yang tepat buat meminta dan menyatakan perasaan. 

  • Seringkali bikin orang lain khawatir
Siapa yang suka telat baca SMS atau angkat telepon?. Kebanyakan introver bakal mengalaminya. Lebih banyak meluangkan waktu buat sendiri sih, soalnya. Begitu pulang sekolah, setelah selesai ini-itu, kita mungkin bakal terus-terusan di kamar. Dan gak jarang bikin orangtua kita bertanya-tanya dan khawatir soal hari kita. Padahal kita baik-baik saja, dan emang butuh banget yang namanya me time dan kesunyian. Hal ini bakal lebih banyak kita rasakan kalau kita kuliah atau kerja, terlebih kalau kita suka telat baca SMS dan jarang angkat telepon dari orang lain, terutama yang kita sayang.

  • Takut pendapatnya gak didengar
Keluarga punya solusi yang lazim digunakan dalam menyelesaikan masalah. Yaitu rembug atau musyawarah. Sebagian anak introver mungkin bakal malu buat menyatakan pendapatnya sendiri. Alasannya, bisa jadi karena takut gak didengar. Atau sedari kecil mereka gak dibiasakan buat bicara atau gak punya teman cerita. 

  • Tempat curhat yang baik
Saat anggota keluarga yang lain lagi punya konflik, anak introver bisa jadi tempat curhat andalan. Mereka bakal jauh lebih banyak mendengar ketimbang menimpali curhatan pakai pembiacaraan lain. Tapi kalau dimintai saran, mereka bakal memberinya dengan senang hati. Sedikit banyak dengan kita dengar curhat orang, kita kan bisa dapat pelajaran tentang kehidupan.

  • Tuntutan keluarga bisa jadi tekanan tersendiri 
Orangtua yang menuntut, memang bisa dijadikan motivasi untuk seorang anak buat menggapai kesuksesannya. Namun, buat kita yang introver, kita punya nilai sendiri dalam memilih suatu pilihan. Makanya pilihan orangtua sama pilihat kita yang berbeda bisa jadi suatu tekanan. Apalagi, kebanyakan dari kita bakal lebih banyak memikirkan segala sesuatu yang ada. 


Kesimpulan

Jadi seorang anak bukan berarti selalu lebih mudah ketimbang jadi seorang orangtua. Terutama buat kita sang anak introver yang lebih banyak diamnya. Namun, jadi anak introver di dalam keluarga itu sebenarnya seru banget. Banyak asam-manisnya. Setiap anak adalah anugerah dari Tuhan, karena kita membawa kekuatan kita masing-masing. Jadi, gimana pun diri kita hari ini maupun nanti, harus tetap kita syukuri. Seasam-asamnya kehidupan, pasti ada manisnya juga. Yuk, kita nikmati waktu sebagai diri kita selagi mampu, introver!.

Baca Juga

0 komentar

Apa yang ada dipikiranmu?. Yuk, sharing bareng!. Komentar yang dikirim akan dimoderasi terlebih dahulu oleh tuan rumah. Silahkan sertakan link blogmu (jika punya). Terima kasih telah berkunjung! ♥